Blockchain Dan Dunia Pendidikan

Posted in Teknologi, Blockchain, Bitcoin, Desentralisasi on June 1, 2020 by Roberto Kaban ‐ 2 min read

Pengantar

Hai hai, habis ikut seminar, nih. Pembicaranya dari Spanyol miss Andrea bla bla dan banyak lagi, saya lupa kebanyakan namanya J di bawah nanti ada link seminar mereka yang kalian bisa ikuti juga ya. Tanpa perlu jauh-jauh terbang ke sana (sama, saya juga ga perlu terbang hahaha).

Kali ini blockchain yang dibahas yang masuk ke ranah pendidikan, khususnya lagi universitas. Kita tentu saja sudah sama-sama yakin bagaimana kerennya blockchain yang membuat bitcoin jadi begitu terkenal ya. Sistem yang dianggap mampu memberikan kepercayaan yang sangat tinggi di antara para penggunanya.

Blockchain dalam Dunia Pendidikan

Alkisah bahwa blockchain adalah teknologi matematika yang menggunakan kriptografi yang khas, timestamp, antisentralisasi alias decentralized (kadang-kadang lebih menyenangkan menggunakan istilah asingnya ya, saya takut kalian kurang paham apa yang saya maksudkan kalau semuanya diterjemahkan).

Teknologi ini digadang mampu memangkas sistem yang rumit di dalam dunia pendidikan dewasa ini. Bayangkan, dalam sistem informasi untuk pengelolaan data mahasiswa yang banyak digunakan saat ini, semua data mahasiswa disimpan di cloud computing dengan menggunakan misalnya dropbox, yang pada akhirnya membuat biaya untuk kuliahnya menjadi lebih tinggi. Dengan blockchain biaya ini dapat dipangkas.

Hal lain yang dapat dipangkas adalah biaya kuliah untuk mahasiswa internasional yang mendaftar di suatu kampus tertentu, mereka dapat membeli cryptocurrency di negara mereka sendiri, lalu melakukan pembayaran kuliah tanpa di-charge dengan biaya transfer yang kita tahu cukup banyak. Well, saya sudah pernah merasakannya, bagaimana transfer beberapa juta dengan ratusan ribu, biaya transfernya sama saja dan cukup tinggi karena perbedaan kurs dan kerja sama dengan pihak bank.

Dibayangkan pula, suatu saat nanti dunia pendidikan kita tidak lagi butuh formalitas kehadiran di suatu kelas yang menghadirkan fisik. Mahasiswa dapat memilih mata kuliah (lebih jauh, membuat kurikulumnya sendiri) dari berbagai kampus yang mereka kehendaki di seluruh dunia. Setiap mata kuliah dan proses yang dijalaninya disimpan dalam bentuk data di blok-blok dalam sistem blockchain. Sangat seru, bukan?

Di contoh terakhir, mahasiswa mendaftar ke sistem blockchain di satu universitas, lalu reportnya akan diedarkan kepada pemilik perusahaan yang mengkehendaki suatu saat mahasiswa ini bekerja di tempat mereka. Semua hasil belajarnya akan diketahui oleh pihak perusahaan, dikirim langsung oleh universitas. Ketika mahasiswa ini menyelesaikan perkuliahannya, perusahaan tinggal me-hire si mahasiswa karena telah memiliki bukti betapa berkualitasnya si mahasiswa. Wow, amazing!

Penutup

Demikianlah dunia pendidikan menjadi begitu mudah, murah, efektif bagi student, pendidik, dan mereka yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Roy Sari Milda Siregar, S.T., M.Kom

comments powered by Disqus
Top