Pengalaman terbang dengan pesawat 'capung'

Posted in Blog on February 28, 2013 by Roberto Kaban ‐ 3 min read

Terbang dengan Pesawat ‘Capung’,..Deg..deg-an juga, soalnya ini pengalaman pertama saya naik pesawat kecil dalam kondisi penerbangan yang cuacanya kurang baik.

Pesawat Capung 😁

Pesawat ‘capung’ yang saya maksudkan di sini adalah jenis Cessna 208 (SUSI AIR). Pesawat ini bermesin turboprop tunggal, fixed-gear dan merupakan pesawat regional jarak pendek sayap tinggi (high wing) dan dibangun di Amerika Serikat oleh Cessna. Pesawat terbang bermesin turboprop ini biasanya berkapasitas sembilan penumpang, dan dapat bisa digunakan untuk kargo.

Dalam pekerjaan di salah satu distibutor Rokok, kebetulan saya di tempatkan Regional office yang membawahi beberapa Area Office, yaitu Medan, Banda Aceh, Lhokseumawe, Kisaran, Padang Sidimpuan dan Pematang Siantar, kemudian terdapat Pos yang berada di Nias dan Meulaboh.

Pekerjaan ini terkadang membutuhkan kunjungan ke Area Office dan Pos. Kunjungan yang paling saya hindari adalah ke Pos, karena jauh dan juga transportasi biasanya rada ‘aneh’😀. Perjalanan sebelumnya ke Nias, saya sudah cari schedule dan berbagai alasan agar dapat naik pesawat yang ‘agak besar’ dan berhasil dengan naik pesawat yang agak besaran, penumpangnya lebih 20 orang.

Tatapi kali ini pas menuju Nagan raya, Meulaboh dan hanya pesawat ‘capung’ inilah yang memungkinkan karena jadwal pesawat yg ‘agak besaran’ tidak ada setiap hari, yah terpaksa deh..hehe..tapi ini mungkin pengalaman yang tidak bisa terlupakan, karena pertama kali, cuacanya juga lumayan tidak mendukung, duduk di belakang pilot dan langsung melihat navigasi dan cara pilotnya menerbangkan pesawat.

Ternyata mnerbangkan pesawat itu nggak jauh beda dengan game simulator untuk menerbangkan pesawat yang pernah saya mainkan 😆 padahal di game aja saya mainkan bleum pernah terbang..(ga sabaran sih).

Foto pesawat di bandara Polonia, sebelum saya naiki

Sewaktu berangkat dari bandara Polonia menuju Nagan raya, penumpangnya aja cuma 7 orang termasuk pilot 2 orang (bule, katanya sih dari jerman, mudah2an bukan anak PKL🤣), pokoknya seperti naik pesawat pribadi, tetapi sekitar 15 menit terbang, wah..wah..bener2 jantungan, nggak ada enaknya sama sekali, orang medan bilang acem mau jatuh aja, goyang kiri kanan, naik turun, trus pilotnya bentar-bentar liat ke sayap.

Tapi itulah nasib baik tadi, sampai juga, tapi kan lumayan menguji iman, 1 jam kayak gitu, yah..mau nggak mau pasti berdoa…hahaha.

Setelah tiba Nagan raya, Meulaboh saya sampe kepikiran terus, soalnya besok pulang juga harus naik ini lagi, tiket sudah di pesan Pulang-Pergi.

Ternyata bener cui…besoknya cerah….senang kali rasanya, nyaman bener, bisa liat kiri kanan dan depan. ada juga beberapa video saya rekam dan dipikir2 kayaknya lebih enak dan menantang jika naik pesawat capung kayak gini, nih..foto dan beberapa videonya;

Video Awan dari Cesna 208

Video Pantai barat Meulaboh dari pesawat I

Video Pantai barat Meulaboh dari pesawat II

Video Sebelum mendarat di polonia Medan

Video Mendarat di polonia Medan

comments powered by Disqus
Top