Pernikahan dan Pesta adat Karo: Roberto Kaban dan Shella Sari Keliat 2021

Posted in Blog on February 20, 2021 by Roberto Kaban ‐ 4 min read

Pernikahan Roberto Kaban dan Shella Sari Keliat

Cerita punya cerita, sebenarnya istri saya bisa dibilang masih keponakan kalau secara adat suku Karo, karena mamak-nya (orang tua) perempuan semarga dengan saya. Dan juga merupakan teman kuliah dari adik perempuan saya yang paling kecil. Awal perkenalan kami bisa di bilang sudah lama, sekitar 4 tahun lebih, dan selama belum menjadi istri, saya selalu dipanggil Mama (paman). Tapi itulah dia, namanya jodoh dan kami saling percaya untuk memulai rumah tangga, maka terjadilah hubungan pernikahan ini.

Saya dan istri sama-sama suku Karo dan dalam suku Karo, sebelum menuju ke tahap pernikahan, ada beberapa hal yang harus kita lewati lebih dahulu. Bisa di bilang, tidak bisa hanya sebatas saling suka, bawa keluarga, dan langsung atur waktu perikahan, tetapi terdapat tahapan-tahapan yang harus kita lewati.

Berdasarkan pengalaman saya yang kebetulan juga tidak terlalu paham akan adat, awalnya itu dimulai dari kesepakatan kita (saya dan istri) kemudian istri menyampaikan ke keluarganya akan niat kami untuk berumah tangga. Selanjutnya diaturlah waktu pertemuan antar keluarga, saya beserta keluarga yang mewakili, terdapat bapak dan saudara (senina) yang akan datang langsung (bersilaturahmi) untuk menyampaikan niat ke keluarga calon istri.

Setelah pertemuan pertama, maka akan dilanjutkan lagi pada pertemuan kedua yang mempertemukan antar Anak Beru kedua belah pihak (apa anak beru ini di suku Karo, akan saya bahas di tulisan lain). Mulai dari tahap ini sebenarnya tidak ada komunikasi langsung antara saya dan istri, beserta keluarga dalam lanjutan pelaksanaan pernikahan, semua akan di perantarai oleh Anak beru kedua belah pihak. Pertemuan antar Anak beru ini akan membahas tentang kelanjutan niat yang sudah disampaikan sebelumnya. Disini juga akan ditentukan tanggal untuk pelaksanaan kegiatan Mbaba belo selambar.

Mbaba belo selambar ini adalah proses mengikat hubungan antara laki-laki dan perempuan, disini sudah dipertemuakan keluarga pihak laki-laki dan perempuan (dalam cakupan yang lebih besar) dan sudah dibahas akan hari dan tanggal pesta pernikahan (umumnya dalam waktu sebulan kedepan), bentuk pesta adat (skala besar, kecil atau sedang), jumlah undangan, dan lain sebagainya. Dengan pelaksanaan Mbaba belo selambar sebenarnya sudah sah hubungan sebuah pasangan karena sudah ada pengakuan dari keluarga kedua belah pihak.

Jadi bisa saja suatu pernikahan dalam suku Karo dianggap sah secara adat, walau hanya sebatas Mbaba belo selambar, tanpa melanjutkan ke kegiatan pesta adat (nggalari utang adat).

Kami kebetulan kemarin ingin menyelesaikan sampai pesta adat karena tidak mau belakangan juga jadi ‘kerjaan’ untuk menyelesaikan Pesta adat. Dalam suku Karo, ketika Kita belum menyelesaikan Utang adat, maka Anak kita ketika mau menikah juga nanti tidak dapat membuat pesta Adat (harus kita di selesaikan terlebih dahulu).

Lokasi dan waktu Pernikahan

Lokasi pernikahan awalnya akan dilaksanakan di rumah orang tua istri, tetapi beralih tempat ke Losd Pekan Minggu Desa Suka Raya, kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, karena dekat dengan rumah istri dan tersedia tempat yang lebih luas untuk acara resepsi pada malam harinya. Akad nikah kami dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2021, dimulai sekitar jam 10.30, dan belangsung lancar sesuai yang direncanakan walaupun saya salah dalam pengucapan sekali (diulang) saat hijab kabul 😄.

Lokasi dan waktu Pesta adat Karo

Pesta pernikahan secara adat Karo dilaksanakan di tetap Losd Pekan Minggu, pada 13 Februari 2021, dimulai kurang lebih dari jam 09.00 s/d jam 17.00

Dokumentasi Preweding

Saya sebenarnya orang yang tidak terlalu suka befoto ria, tapi desakan istri dan untuk mengabadikan momen pernikahan ya dilakukan juga foto-foto untuk pernikahan, sekalian agar fotonya juga ditempatkan pada undangan.

Fotografer waktu itu adalah mahasiswa saya yang bernama Anwar (Afphotographymdn), yang kebetulan memiliki profesi sebagai fotografer.

Berikut ini beberapa foto-foto kami:

Foto 1

Foto 2

Foto 3

Foto 4

Foto 5

Dokumentasi Undangan Pernikahan

Undangan awalnya di desain oleh mahasiswa saya yang bernama Amir Nasution, tetapi karena waktu yang mepet dan butuh cepat maka diselesaikan oleh teman saya waktu kuliah D3, Raden Andi Setiawan (Dengrafis.com).

Berikut ini undangan pesta pernikahan Kami:

Foto undangan tampak dalam

Foto Undangan tampak depan

Dokumentasi Pelaksanaan Pesta Adat Karo

Foto Saya dengan Istri (1)

Foto Saya dengan Istri (2)

Foto Saya dengan Istri (3)

Foto Saya dengan Istri (4)

Foto dengan Kedua Orang Tua Saya

Foto dengan Kedua Orang Tua Istri Saya

Foto Keluarga Saya dan Istri

comments powered by Disqus
Top