Kerja Tahun (Karo): Pesta Tahunan 2023
Posted in Blog on July 10, 2023 by Roberto Kaban ‐ 2 min read
Medan - Berastagi
Dalam tradisi suku Karo terdapat perayaan yang namanya Kerja Tahun (Pesta Tahunan) atau disebut juga Merdang Merdem. Kerja Tahun merupakan suatu pesta yang dilakukan secara turun temurun oleh suku Karo dengan tujuan menjaga ketentraman dan keseimbangan bermasyarakat serta membangun komunikasi dengan keluarga yang sudah lama tidak bertemu. Kampung dan asal orang tua saya di Desa Bintang Meriah, Kecamatan Kutabuluh Simole, Kabupaten Karo, Sumut. Kali ini, Pesta tahunan di kampung saya dilaksanakan pada Jumat - Sabtu, tanggal 7 dan 8 Juli 2023. Berhubung jumat masih belum hari libur, kami berangkatnya sore hari dari Medan.
Sebetulnya dari awal saya sedikit ragu perjalanan sore Medan - Berastagi karena bersamaan dengan kegiatan Pesta Mejuah-juah, dan pasti jalan macat, tetapi mau gimana lagi, nggak mungkin pas pesta tahunan tidak hadir. Syukurnya dugaan saya keliru, jalanan lancar hingga ke Berastagi.
Berastagi - Kampung
Perjalanan Berastagi ke kampung, saya langsung dari Jl. Udara Berastagi, tidak melewati Kabanjahe. Pada desa Simpang Empat (Ndokum Siroga), bisanya saya lurus saja, tetapi karena jalanan mulai dari desa Tiga Pancur Rusak parah, saya mengamibl jalur ke arah Lau Kawar dan nantinya belok kiri di simpangan ke desa Berastepu, Selanjutnya tinggal lurus langsung ke kampung :-).
Jiarah ke Makam Keluarga
Tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun-tahun sebelumnya biasanya saya jiarah hanya sendiri atau sesuai waktu sampai di kampung. Tahun ini kami jiarah ramai beserta keluarga besar karena dalam keluarga ada yang meninggal dalam tahun yang sama dengan pesta tahunan. Dalam orang karo ada istilah ‘Rendem’ yang artinya masih masa berduka karena ada anggota keluarga kita yang meninggal dalam kurun waktu setahun. Anggota keluarga kita tidak dapat ikut dalam pesta tahunan. Kami kehilangan Mamak Tengah (Istri dari adik bapak saya).
Foto Jiarah, mengantar Bunga.
Jiarah Ke Makam Keluarga dari Mamak
Biasanya kalau pulang kampung, saya akan jiarah ke tempat Kakek (Bulang) dan Nenek dari Mamak (iting) terlebih dahulu di Desa Mardingding, Kecamatan Tiganderket, tetapi karena kali ini sudah malam maka langsung saja pulang ke kampung. Kami Jiarah ketika perjalanan mau pulang ke medan. Saya lupa foto sewaktu jiarah, tetapi saya tidak pernah lupa untuk singgah jiarah setiap pulang ke kampung.
Perjalanan Kampung - Medan
Setelah Jiarah di Makam keluarga dari mamak, kami melanjutkan perjalanan ke Medan. Kalau perjalanan ke kampung saya hanya bertiga dengan istri dan anak, perjalanan pulang kami berlima dengan mertua. Tidak lupa singgah sebentar di Penatapen Berastagi dan melanjutkan makan malam di Daerah sibolangit (lupa foto juga :-) ).
comments powered by Disqus