Promosi Doktor: Akhir perjalanan Pendidikan dan awal Tanggung jawab

Posted in Blog on December 11, 2025 by Roberto Kaban ‐ 4 min read

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Hari ini menjadi penanda penting dalam perjalanan pendidikan yang telah ditempuh selama bertahun-tahun. Perjalanan ini tidak selalu berjalan mulus. Ada banyak tantangan, kelelahan, dan pengorbanan yang harus dilalui. Tidak sedikit waktu, tenaga, bahkan air mata yang tercurah dalam proses panjang ini. Tetapi saya yakin, semua itu menjadi bagian dari pembelajaran yang membentuk kedewasaan dalam menjalani dunia akademik. Setelah melalui berbagai tahap, mulai dari perkuliahan, penelitian, seminar, publikasi, hingga rangkaian sidang yang menguras pikiran dan emosi, akhirnya saya sampai pada titik Promosi Doktor. Momen ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga hasil dari doa, dukungan, dan kepercayaan banyak pihak yang selalu menyertai langkah ini.

Komisi Pembimbing dan Penguji

Komisi Pembimbing:

  • Prof. Dr. Poltak Sihombing, M.Kom. (Promotor)
  • Prof. Dr. Syahril Efendi, S.Si., M.I.T. (Co-Promotor 1)
  • Dr. Maya Silvi Lydia, B.Sc., M.Sc. (Co-Promotor 2)

Komisi Penguji:

  • Dr. Mohammad Andri Budiman, S.T., M.Comp.Sc., M.E.M. (Penguji 1)
  • Prof. Tulus, Vor.Dipl.Math., M.Si., Ph.D. (Penguji 2)
  • Prof. Dr. Evaristus Didik Madyatmadja, S.T., M.Kom., M.T. (Penguji Eksternal dari Information System, Binus University)

Disini ada perubahan komisi penguji karena Prof. Herman Mawengkang sudah pensiun dan digantikan oleh bapak Dr. Mohammad Andri Budiman, S.T., M.Comp.Sc., M.E.M.

Waktu dan tempat pelaksanaan

  • Hari/Tanggal: Selasa, 09 Desember 2025
  • Waktu: 14.00 WIB – selesai
  • Tempat/Media: Video Conference melalui Zoom Meeting

Persiapan Ujian

Jujur saja, waktu persiapan ujian ini terasa sangat mepet. Undangan resmi baru keluar tanggal 6 Desember, sementara ujiannya sendiri tanggal 9. Hanya bebarapa hari waktu untuk benar-benar siap maju. Dengan waktu sesingkat itu, memang rasanya sulit untuk bilang persiapan bisa maksimal.

Karena sadar kondisinya seperti itu, dan nggak ingin pas ujian jadi ‘horor’, dari sisi materi, saya mencoba menyiasatinya dengan membuat catatan daftar pertanyaan dan jawaban sebanyak mungkin, saya posisikan diri saya sebagai penguji, apa kira-kira pertanyaan yang akan saya tanyakan…ahaha…pokoknya itu aja yg saya baca-baca di HP, kadang merasa lucu sendiri, udah tua kok masih gini.

Nama-nama beserta gelar penguji dan pembimbing benar-benar saya pastikan tidak akan salah, karena tidak mau juga belum mulai para komisi juga sudah kesel karena salah sebut gelar 😖. Bukan tanpa alasan, terkadang kita berpikir itu hal sepele, tetapi kalau sudah ‘blank atau gelap saat ujian, apalagi di situasi yang penuh tekanan. Setidaknya, dengan membuat catatan, saya merasa sedikit lebih tenang tentang hal diluar topik materi.

Malam sebelum ujian juga kondisi kurang mendukung, Floyd (anak saya) demam, pagi harinya pun masih masih panas, di satu sisi saya ingin fokus menghadapi ujian, tapi di sisi lain kepikiran anak. Saat seperti ini memang seperti jadinya campur aduk, ujian bukan hanya soal persiapan secara bahan/materi, kadang ujian dari lingkungan, dan tanggung jawab lain juga ikut menjadi bagian dari tantangan.

Paling aneh dan kacaunya lagi, pas mau mulai ujian, malah komputer bermasalah, microphone saya malah terkendala, setelah microphone bisa, loudpspeaker pula yang nggak kedengaran, ahaha..benar-benar apes, umur-umur ujian nggak pernah pula terkendala dalam hal teknis seperti ini, padahal acara sudah mau mulai dan undangan di zoom sudah hampir penuh (kapasistas 100 orang). Syukurnya karena waktu ujian juga mundur sekitar 10 menit, memungkinkan saya untuk memperbaiki kendala teknis tersebut.

Pelaksanaan Ujian

Dalam pelaksanaan ujian, presentase dan tanya jawab prosesnya lancar, tidak yang seperti saya takutkan. Nyesel juga capek-capek belajar…ehehe, tapi syukurlah sudah selesai. Hasil akhir sidang Sangat Memuaskan dari komisi promotor dan penguji. Pada saat penyampaian kata penutup dari saya saja yang sedikit bermasalah karena saya merasa terharu, jadinya agak ‘rusak acara formalnya, tapi mau gimana lagi, udah berusaha menahan sedih juga nggak bisa.

‘Ujian Selesai sidang

Selesai sidang yang pertama saya pikirkan hanya pulang, tidur 😆, dan mengetahui kabar Floyd yang demam. Saya coba telpon istri, eh,..malah nggak di angkat, keselnya minta ampun, udah macam-macam aja pikiran, jangan2 tambah tinggi demamnya, step pula nanti, mamaknya pun kebiasaan pula buat hp nggak ada suara, makanya nggak di dengar. Sambil berkendara, Saya berpikir, sehabis ujian, masih ada lagi ujian. Malah telpon dari pak Rektor tempat saya mengajar (Bpk. David) yang masuk, di suruh ke ke kampus, padahal sudah lewat jam 4 sore dan saya juga sudah kelelahan, udah wajarlah bisa pulang ke rumah, bukan malah bahas akreditasi lagi. Tapi itulah dia, wajib datang juga.

Ternyata, sangat di luar dugaan, anak dan istri saya juga sudah di kampus, rupanya dari hari minggu, pak rektor sudah mencari kontak istri saya dan menyampaikan bahwa akan di jemput supir untuk ke kampus karena ada acara untuk merayakan saya selesai sidang terbuka. Bisa pula saya nggak di beri tahu istri dan tidak terpikir sama sekali hal tersebut. Tapi syukurlah, paling tidak Floyd demamnya udah agak baikan. Itulah sedikit cerita setelah sidang, campur aduk, kesel dan terharu.

Akhir kata

Semoga ilmu yang saya peroleh selama studi ini tidak hanya berhenti sebagai capaian pribadi, tetapi juga bisa bermanfaat bagi banyak orang, bagi dunia akademik dan tentunya masyarakat. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung, membimbing, memberi masukan dan mendoakan. Semoga perjalanan ini menjadi awal dari tanggung jawab baru untuk terus belajar, berbagi ilmu, dan memberi kontribusi nyata.

Dokumentasi

comments powered by Disqus
Top