Filsafat sebagai 'Ibu kandung' Ilmu Pengetahuan

Posted in Materi Kuliah, Filsafat Ilmu on October 28, 2022 by Roberto Kaban ‐ 6 min read

Filsafat Sebagai Ibu dari ilmu pengetahuan

Filsafat merupakan ibu dari ilmu pengetahuan atau the mother of sciences. Disebut sebagai ibu dari ilmu pengetahuan karena dari awal filsafat sudah melewati proses layaknya seorang ibu yang mengandung, melahirkan, menyusui dan mendewasakan ilmu pengetahuan.

Filsafat telah mengandung benih-benih pemikiran keilmuan, melahirkan bayi-bayi ilmu, menyusui, dan membina tumbuh kembang ilmu pengetahuan menjadi cabang dan ranting-ranting keilmuan, serta filsafat juga telah mendewasakan ilmu sebagai ilmu hingga mandiri. Mandiri dalam arti kata sudah menjadi cabang ilmu baru.

1. Ibu yang Mengandung

Filsafat adalah ibu yang mengandung benih-benih pemikiran keilmuan. Layaknya seorang ibu yang mengandung, sejak dari dalam kandungan calon bayi ilmu sudah dibina sehingga nantinya terarah, matang dan siap untuk dilahirkan.

Sejak dalam kandungan filsafat selalu mengembangkan gagasan- gagasannya, memelihara benih-benih ilmu di dalam kandungannya serta membina benih-benih pemikiran itu menjadi bayi keilmuan yang nantinya siap dilahirkan

2. Ibu yang Melahirkan

Filsafat adalah ibu yang melahirkan bayi–bayi ilmu pengetahuan. Proses kelahiran ilmu baru dari filsafat bebeda dengan kelahiran bayi pada umumnya. Filsafat adalah ibu ilmu pengetahuan sehingga dapat melahirkan sendiri tanpa bantuan pihak lain.

Filsafat membidani sendiri proses kelahiran bayi ilmu, membentuk cabang-cabang keilmuan baru, meluncurkan pemikiran keilmuan yang mempengaruhi sejarah keilmuan sehingga hal ini akan membentuk hubungan bathiniah (ibu dan anak kandung)

3. Ibu Kandung yang Menyusui

Filsafat adalah ibu kandung yang menyusui bayi ilmu. Filsafat memberikan gizi pemikiran dalam berbagai proses ujian-ujian kritis, dan melakukan kritik serta penyempurnaan yang akan mematangkan bayi ilmu. Sebagai ibu kandung, filsafat tidak memperlakukan bayi ilmu sebagai budak, tetapi terus memotivasi tumbuh kembang ilmu secara otonom.

Dalam hal ini, filsafat sudah Membangun, membuka dan membentangkan penemuan-penemuannya dalam bentuk ilmu baru yang siap untuk diuji secara logis dengan metode validasi keilmuan secara kritis. Sebagai ibu kandung, filsafat tetap mengasah pertumbuhan ilmu dalam proses komunikasi antar lintas ilmu. Jadi dapat di bilang, filsafat tetap mengarahkan ilmu yang baru agar tidak salah dalam hal berinteraksi dengan cabang/ranting ilmu yang lain.

Filsafat tetap memlihara perkembangan ilmu baru agar dapat tumbuh secara sehat, tidak keliru atau sesat pikir.

4. Ibu yang Mendewasakan

Filsafat sebagai ibu kandung yang ibu yang mendewasakan ilmu. Filsafat tidak membelenggu ilmu hanya sebatas jangkauannya, namun memberikan kebebasan untuk berkembang. Filsafat Mendorong kemandirian ilmu-ilmu agar mampu berkembang dan menghasilkan pemikiran yang khas.

Dengan demikian, secara langsung, filsafat telah berperan mendewasakan kelahiran benih- benih pemikiran, pengetahuan, dan keilmuan secara global sehingga mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia.

Prinsip Filosofis dalam kegiatan keilmuan

Sebagai induk ilmu, filsafat ingin menunjukkan sebuah hal mendasar dalam mencari pemikiran keilmuan. Bagi filsafat, manusia yang dasarnya adalah sebagai homo sapiens (mahluk yg berpikir), selalu tahu akan ketidak tahuannya. Hal ini secara otomatis membuat pengetahuan yang semakin banyak akan menghasilkan ketidaktahuan yang semakin besar pula. Manusia akan terus menggali ketidak tahuan tersebut.

Dengan menggali misteri ketidaktahuan tersebut, manusia telah menciptakan penemuan-penemuan, inovasi-inovasi, manusia juga sudah menyelesaikan berbagai masalah-masalah kehidupan, tetapi ini juga menimbulkan permasalahan dan ketakutan-ketakutan yang baru di masa mendatang.

Contoh sederhana, manusia dgn terus berpikir seperti kodratnya sebagai mahluk yg berpikir, berhasil membuat reactor nuklir yang membantu kelangsungan hidup manusia, tetapi mengalami ketakutan (akan punah) jika disalahgunakan dalam bentuk bom nuklir. Contoh lainnya, perkembangan internet beserta fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya, membantu manusia dari segala bidang (transportasi, komunikasi, ecommerce, transaksi perbankan, model asset/pembayaran berbasis blockchain, dlsb.).

Satu sisi membantu, sisi lain menimbulkan ketakutan. Berita beberapa hari lalu saya baca, google di tuntut negara bagian Arizona terkait kebijakan penggunaan lokasi pengguna, tanpa mengaktifkan lokasi perangkat, google mencatat lokasi pengguna. Saya pribadi, fitur google map saja sudah menakutkan, kita di beri secara gratis, dgn lokasi yg presisi (gambar, koordinat) bagaimana yg tidak di bagi-bagikan (di simpan google?)

Oleh karena itu, manusia harus mengenali dirinya sendiri (Gnoti Seauton). Diri sendirilah mengenal kekuatan dan kelemahannya sendiri, dan tidak akan membiarkan diri dikuasai oleh kejahatan, baik akibat kebodohan atau karena kepintaran yang tidak terarah dan sesat. Dalam hal ini, filsafat ingin menunjukkan bahwa pikiran itu selalu punya empat dimensi yang saling berkaitan, yaitu

  1. pikiran yang aktif untuk terus mengembangkan pengetahuan untuk membangun kehidupan menjadi lebih baik
  2. pemikiran yang kreatif untuk mengolah pengetahuan dalam bentuk fakta menjadi permasalahan dan menyediakan solusi penyelesaian.
  3. pemikiran yang kritis untuk membangun kesadaran diri dan kemampuan nalar dalam menilai dan mempertanyakan berbagai kemungkinan dalam hidup
  4. pemikiran yang kontemplatif untuk mengontrol pikiran itu sendiri sehingga tidak terjebak dalam kesesatan.

Makna Mempelajari Filsafat

Dalam tugas keilmuan, filsafat memberikan makna yang penting bagi manusia, salah satunya yaitu membuat manusia akan lebih menjadi manusia. Dengan belajar filsafat maka manusia akan membangun dirinya atas dasar tanggung jawab kemanusiaannya untuk menemukan jati dirinya yang khas.

Manusia dituntun menemukan solusi permasalahan hidup melalui proses yang mendalam untuk mencapai penemuan yang bijaksana. Manusia akan menilai secara lebih objektif dan matang dalam berpikir tentang manusia itu sendiri, sifat dalam dirinya secara jasmani dan kerohanian, dan juga dunia sekitar beserta segala isinya.

Belajar filsafat juga akan melatih manusia untuk memandang dengan luas dari berbagai sisi. Manusia akan terhindar dari kesesatan dan sifat akusentris yang hanya menempatkan diri sebatas objek bagi dirinya sendiri. Manusia akan lebih terbuka untuk mengembangkan pikiran secara luas dan kritis dengan membekali diri melalui pencarian berbagai sumber-sumber ilmu pengetahuan.

Filsafat juga membimbing kreativitas dan kemandirian manusia untuk mengatasi segala permasalahan dalam hidup.

Manusia dilatih untuk berpikir secara mandiri dari segi intelektual dan kerohanian. Manusia akan menyempurnakan cara berpikir dan mempertahankan pendapatnya secara kritis dengan menyajikan sumber pengetahuan yang relevan dengan ke khasan ilmunya, sehingga dengan belajar filsafat manusia akan mencapai kematangan dan kedewasaan dalam berpikir.

Filsafat dan Ilmu Lain

Filsafat adalah sebuah pemikiran yang mendasar dan menyeluruh (universal) sedangkan ilmu lainnya adalah pemikiran yang lebih spesifik (memiliki ke-khasan). Obyek penelitian filsafat mencakup segala sesuatu, sejauh masih dapat dijangkau oleh pikiran manusia. Filsafat berusaha menyingkap seluruh kenyataan dan menyelidiki sebab-sebab dasariah dari segala sesuatu. Filsafat ingin mengkritisi berbagai batas pemikiran ilmu-ilmu lainnya untuk mencapai sebab terakhir dari segala yang ada.

Filsafat berawal dari kegiatan pengetahuan dan kehendak manusia yang secara langsung dialami. Manusia sadar akan eksistensinya sendiri, orang lain, dan dunia sekitarnya dan berusaha mendalami hingga ke hal paling mendasar. Disini filsafat berusaha menjadi cahaya, tetapi lebih ke dalam hal kebijaksanaan duniawi dan bukan kebijaksanaan yang mutlak dan abadi layaknya kebijaksanan ilahi.

Filsafat berusaha menguji dan mengkritisi secara aktual atas fenomena baru dalam kehidupan manusia dan memberi pencerahan dengan cara yang baru juga.

Download File

Ini adalah tugas perkuliahan saya pada matakuliah Filsafat Ilmu, saya share di blog ini, siapa tahu nanti ada teman-teman yang membutuhkan. File Pdf dapat di download di sini. Dalam bentuk slide Power point dapat di download di sini.

Terima kasih telah berkunjung 🙂 dan semoga bermanfaat!

Referensi

Ismaun, Pengertian Filsafat, Objek, dan Kedudukannya dalam Berbagai Ilmu Pengetahuan, akses online: http://repository.ut.ac.id/3922/1/PKNI4316- M1.pdf

Achmad Dardari, “Handout Filsafat Ilmu”, akses online: http://staffnew.uny.ac.id/upload/130936811/ pendidikan/handout+- +FILSAFAT+ILMU.pdf

Suriasumantri, J.S., 1995, Ilmu dalam Perspektif, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Watloly, A. Tanggung Jawab Pengetahuan, Kanisius, Yogyakarta, 2001.

Rijal, F.M, Hubungan Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu, Akses online: https://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/downloadSuppFile/42521/6821

Philarchive ”Mudul perkuliahan Filsafat Ilmu” akses online: ,https://philarchive.org/archive/BOEFI Zarlis, M, 2022, “Modul Kuliah Pertemuan 5: FILSAFAT SEBAGAI “IBU ILMU” “, Ilmu Komputer Sem 1

comments powered by Disqus
Top